Jumat, 25 November 2016

Miris Dunia Pendidikan... BSM SDN 2 Bangunan Tidak Tepat Sasaran



PALAS - Selain pembebasan dari segala biaya apapun untuk menunjang Kegiata Belajar Mengajar yang sesuai dengan program Pemerintah Wajib Belajar Sembilan Tahun sehingga siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan pendidikan menengah universal dibantu dengan berbagai program baik itu Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) yang setiap tahun dilakukan peningkatan jumlah nilai bantuanya dan Bantuan Siswa Berkwalitas lainya dan tak kalah pentingya Program Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang sudah tidak asing lagi bagi siswa yang orang tuanya kurang mampu dengan tujuan untuk mencegah angka putus sekolah serta membantu siswa miskin untuk memenuhi kebutuhan personal dalam kegiatan pembelajaran serta menutupi kebutuhan pendidikan sehari-hari agar dapat mengenyam pendidikan yang lebih layak,

Namun hal tersebut berbeda yang di rasakan oleh Novita siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2  Bangunan  Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) yang saat ini duduk dibangku Sekolah kelas dua belum pernah dapat bantuan BSM padahal dirinya (Novita) termasuk hidup sebatangkara yang ikut dengan Neneknya berpenghasilan sebagai  buruh tani dengan keadaan yang sudah tua dan mengurus cucunya. 

Ibu Warji, Nenek Novita warga Desa Bangunan Rt02/04 Kecamatan Palas Lamsel mengeluhkan tentang cucunya yang tidak menerima Bantuanan BSM dari Sekolahnya,  Sepulang sekolah Cucu saya Novita menangis karena teman-tamanya menerima bantuan BSM tetapi dia tidak. "Saya juga orang tidak mampu pak saya hanya buruh tani apa lagi saya sudah tua seperti ini ko cucu saya tidak dapat bantuan kenapa orang yang mampu dan kaya di kasih saya dengar katanya yang dapat harus punya kartu dari Desa sementara saya tidak punya,” keluhhnya.
Dilain pihak salah satu siswa SDN 2 Bangunan yang didampingi orang tuanya ketika di tanyakan mengenai bantuan BSM membenarkan bahwa anaknya mendapat bantuan BSM tersebut sebesar 200 ribu rupiah di tahun 2016, "Memang betul Mas, anak saya memang selalu dapat setiap tahunnya tapi saya kembalikan lagi ke pihak sekolahan untuk di berikan kepada yang membutuhkan karena lebih banyak yang membutuhkan dari pada saya.” Ungkapnya

Terpisah,  salah seorang Ibu Rumah Tangga yang dua anaknya sekolah di SDN2 Bangunan Kecamatan Palas menerangkan bahwa kedua anaknyapun selama sekolah di SDN tersebut tidak pernah mendapat bantuan BSM, "saya sempat menanyakan kepada pihak sekolah Mas, saya juga orang tidak mampu  rumah ini saja saya di numpang  saya tidak punya apa-apa Mas, tapi kenapa anak saya tidak dapat bantuan,” tuturnya
Dewo dan Aas guru di SDN 2 Bangunan saat di mintai keterangan masalah dana BSM mengatakan jumlah siswa yang dapat BSM sebanyak 44 siswa dan itu semua kita dapat datanya dari Dinas Pendidikan yang di salurkan melalui Bank rakyat Indonesia (BRI) ke setiap siswanya dan untuk yang belum dapat kami juga tidak tahu karena data itu langsung dari Pusat,” Jelasnya.
Pada dasarnya sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 12 Tahun 2015 tentang Program Indonesia Pintar (PIP) atau Bantuan Siswa Miskin (BSM) bertujuan untuk meningkatkan akses bagi anak usia 6 sampai dengan 21 tahun untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan pendidikan menengah, dan mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah (drop out) dan  pemanfaatan untuk Pembelian buku dan alat tulis sekolah dan untuk Pembelian pakaian dan perlengkapan sekolah, Transportasi siswa ke sekolah, Uang saku siswa ke sekolah dan tidak dibenar untuk dilakukan pemotongan dalam bentuk apapun. (Sap)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERKINI