CANDIPURO – Sungguh beban yang sangat memilukan di saat nasib seorang yang bersetatus janda
telah dilantarkan oleh seorang kekasih ketika dirinya sudah berbadan dua,
Sebut saja
namanya bunga, (bukan nama sebenarnya)
seorang janda kembang kelahiran Desa Way Gelam Rt/RW 01/01 Kecamatan Candipuro
Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) yang usianya saat ini genap 24 tahun nampaknya
sangat menderita batin karena kenyataan yang dirasakan bertentangan dengan apa
yang sebelumnya diharapan,
Dengan
berat hati meninggalkan rumah sejak dua bulan yang lalu (bunga-Red) dengan membawa bayi dalam kandungan yang sudah berumur
tujuh bulan yang terpaksa ikut dengan Suami yang menikahinya sekalipun bukan
orang yang dicintainya,
Suatu
pilihan yang paling tepat untuk dilakukan bagi seseorang janda yang hampir
putus asa disaat harapan tidak mungkin untuk dapat dimiliki sekalipun harus
mengorbankan perasaan dan menepis semua impian yang digambarkan oleh suatu
keluarga yang merasa di sakiti dan hina oleh seseorang panutan yang bergelar
seorang guru tetapi kelakuanya tidak pantas untuk ditiru dan digugu,
Bahasa
itulah sebagai rintihan serta desahan perasaan luka hati yang mendalam yang keluar
dari seorang Ibunda tercinta yang sangat kecewa dengan kejadian yang dialami
oleh anak kandungnya (bunga) yang
saat ini entah kemana rimbanya,
Dalam
selimut duka Wanita setengah tua adalah seorang Ibu dari tujuh orang anak yang
menunduk sambil berbicara di
dikediamanya beberapa waktu lalu, atas issu yang berkembang tentang Prilaku
bejat seorang Kepala Sekolah (Kepsek) dari salah satu Sekolah Dasar Negeri
(SDN) di Kecamatan Candipuro Lamsel yang dilampiaskan terhadap seorang Janda
yang berahir dengan kehamilan lalu dilantarkan yang menerangkan bahwa,
Benar Mas” (bunga) tersebut adalah anak kami yang ke
empat dari tujuh bersaudara, sebenarnya kejadian ini sudah sejak lama menjadi masalah
bagi keluarga kami yang sampai saat ini menjadi beban pikiran kami” Desahnya
sambil menundukan mukanya
Sebenarnya
ini sudah lama terjadi (dia mengawali
ceritanya) sejak kami diberitahu
oleh anak kami bahwa dirinya sudah hamil dua bulan pada saat itu, kamipun
segera berupaya agar pihak pelaku bersedia bertanggung jawab dengan menghubungi
lewat Telphon serta titip salam dengan orang lain, namun pelaku tidak kunjung
datang,
ahirnya anak
saya (bunga) memutuskan untuk mendatangi
pihak keluarga pelaku (Kepsek-Red) dirumahnya
agar dapat mempertanggung jawabkan perbuatanya, namun sampai satu hari anak
saya menunggu dirumahnya pelaku tidak juga pulang-pulang kerumahnya yang ada
hanya istri pelaku” kata anak saya” lalu anak saya pulang lagi dengan hati
kecewa” Paparnya
Ia
meneruskan ceritanya, setelah lama pihak keluarga kami menunggu sampai
berbulan-bulan tetapi tidak ada juga tanggung Jawab dari pihak pelaku (Kepsek) dan kehamilan anak sayapun makin
hari makin membesar sehingga keluarga kami menjadi malu dengan keadaan
tersebut, namun” mungkin tuhan masih kasihan dengan keluarga kami karena
kebetulan pada saat itu ada seorang tetangga sekampung yang masih bersetus
bujangan yang mau menikahi anak kami yang pada saat itu kehamilanya sudah
mencapai tujuh bulan dan keluarga kami tidak berpikir panjang lalu kami
nikahkan anak kami yang meminta bantu dengan bapak penghulu setempat” Tambahnya
Namun saat
ini anak kami sudah pergi merantau ikut suaminya entah kemana, yang jelas
keluarga kami sangat terpukul dengan adanya kejadian ini tetapi kalau perbuatan
Kepsek ini akan jadi permasalahan silahkan saja yang penting anak kami jangan
diganggu lagi, dan saya menceritakan ini apa adanya” Tutupnya
Setiawan,
Kepala Desa (Kades) Desa Way Gelam Kecamatan Candipuro Lamsel saat di konfirmasi
wartawan koran ini dikediamanya beberapa waktulalu terkait salah satu warga
desanya yang dihamili oleh seorang Kepala Sekolah (Kepsek) dan tidak mau mempertanggung
jawabkan perbuatanya menjelaskan bahwa, pihaknya hanya mendapat informasi dari
Kepala Dusun (Kadus) setempat tentang adanya
issu tersebut dan kalaupun itu benar silahkan saja kalau pihak keluarga
korban akan menuntut,
Saya hanya
terima laporan dari Kadus saya tentang informasi itu karena sampai sekarang
pihak kelurga korban tidak pernah melaporkan secara resmi dengan saya, jadi
saya tidak tau persis persoalanya dan kalau menurut saya (Kades) apabila kelurga korban tidak terima dengan kejadian itu ya
laporkan saja kepihak yangb berwajib” Tegasnya
Kepala Unit
Pelaksana Teknis (KUPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Candipuro Lamsel Swandi saat
dimintai tanggapan oleh waratawan koran ini dirung kerjanya beberapa waktulalu terkait
adanya dugaan prilaku seorang Kepala Sekolah diwilayah binaanya yang disinyalir
tidak pantas dilakukan oleh seorang guru menjelaskan bahwa pihaknya akan
melakukan pemanggilan terlebih dahulu dengan yang bersangkutan baru dapat
memberikan penjelasan,
Nanti saya
panggil dulu Kepala Sekolah yang kalian maksud untuk saya Konfirmasi agar jelas
nanti hasilnya bisa saya samapikan dengan kawan-kawan” Jawab KUPT dengan
singkat, (Slmt/Mrd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar