Kamis, 08 Desember 2016

Wow... KEPSEK Mengumbar Cinta, Hamili Janda Lalu Dilantarkan...



CANDIPURO – Sungguh beban yang sangat memilukan di saat nasib seorang yang bersetatus janda telah dilantarkan oleh seorang kekasih ketika dirinya sudah berbadan dua, 


Sebut saja namanya bunga, (bukan nama sebenarnya) seorang janda kembang kelahiran Desa Way Gelam Rt/RW 01/01 Kecamatan Candipuro Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) yang usianya saat ini genap 24 tahun nampaknya sangat menderita batin karena kenyataan yang dirasakan bertentangan dengan apa yang sebelumnya diharapan,


Dengan berat hati meninggalkan rumah sejak dua bulan yang lalu (bunga-Red) dengan membawa bayi dalam kandungan yang sudah berumur tujuh bulan yang terpaksa ikut dengan Suami yang menikahinya sekalipun bukan orang yang dicintainya,


Suatu pilihan yang paling tepat untuk dilakukan bagi seseorang janda yang hampir putus asa disaat harapan tidak mungkin untuk dapat dimiliki sekalipun harus mengorbankan perasaan dan menepis semua impian yang digambarkan oleh suatu keluarga yang merasa di sakiti dan hina oleh seseorang panutan yang bergelar seorang guru tetapi kelakuanya tidak pantas untuk ditiru dan digugu,  

Bahasa itulah sebagai rintihan serta desahan perasaan luka hati yang mendalam yang keluar dari seorang Ibunda tercinta yang sangat kecewa dengan kejadian yang dialami oleh anak kandungnya (bunga) yang saat ini entah kemana rimbanya, 



Dalam selimut duka Wanita setengah tua adalah seorang Ibu dari tujuh orang anak yang menunduk sambil berbicara di dikediamanya beberapa waktu lalu, atas issu yang berkembang tentang Prilaku bejat seorang Kepala Sekolah (Kepsek) dari salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Candipuro Lamsel yang dilampiaskan terhadap seorang Janda yang berahir dengan kehamilan lalu dilantarkan yang menerangkan bahwa,

Benar Mas” (bunga) tersebut adalah anak kami yang ke empat dari tujuh bersaudara, sebenarnya kejadian ini sudah sejak lama menjadi masalah bagi keluarga kami yang sampai saat ini menjadi beban pikiran kami” Desahnya sambil menundukan mukanya 


Sebenarnya ini sudah lama terjadi (dia mengawali ceritanya) sejak kami diberitahu  oleh anak kami bahwa dirinya sudah hamil dua bulan pada saat itu, kamipun segera berupaya agar pihak pelaku bersedia bertanggung jawab dengan menghubungi lewat Telphon serta titip salam dengan orang lain, namun pelaku tidak kunjung datang,





ahirnya anak saya (bunga) memutuskan untuk mendatangi pihak keluarga pelaku (Kepsek-Red) dirumahnya agar dapat mempertanggung jawabkan perbuatanya, namun sampai satu hari anak saya menunggu dirumahnya pelaku tidak juga pulang-pulang kerumahnya yang ada hanya istri pelaku” kata anak saya” lalu anak saya pulang lagi dengan hati kecewa” Paparnya


Ia meneruskan ceritanya, setelah lama pihak keluarga kami menunggu sampai berbulan-bulan tetapi tidak ada juga tanggung Jawab dari pihak pelaku (Kepsek) dan kehamilan anak sayapun makin hari makin membesar sehingga keluarga kami menjadi malu dengan keadaan tersebut, namun” mungkin tuhan masih kasihan dengan keluarga kami karena kebetulan pada saat itu ada seorang tetangga sekampung yang masih bersetus bujangan yang mau menikahi anak kami yang pada saat itu kehamilanya sudah mencapai tujuh bulan dan keluarga kami tidak berpikir panjang lalu kami nikahkan anak kami yang meminta bantu dengan bapak penghulu setempat” Tambahnya


Namun saat ini anak kami sudah pergi merantau ikut suaminya entah kemana, yang jelas keluarga kami sangat terpukul dengan adanya kejadian ini tetapi kalau perbuatan Kepsek ini akan jadi permasalahan silahkan saja yang penting anak kami jangan diganggu lagi, dan saya menceritakan ini apa adanya” Tutupnya


Setiawan, Kepala Desa (Kades) Desa Way Gelam Kecamatan Candipuro Lamsel saat di konfirmasi wartawan koran ini dikediamanya beberapa waktulalu terkait salah satu warga desanya yang dihamili oleh seorang Kepala Sekolah (Kepsek) dan tidak mau mempertanggung jawabkan perbuatanya menjelaskan bahwa, pihaknya hanya mendapat informasi dari Kepala Dusun (Kadus) setempat tentang adanya  issu tersebut dan kalaupun itu benar silahkan saja kalau pihak keluarga korban akan menuntut,


Saya hanya terima laporan dari Kadus saya tentang informasi itu karena sampai sekarang pihak kelurga korban tidak pernah melaporkan secara resmi dengan saya, jadi saya tidak tau persis persoalanya dan kalau menurut saya (Kades) apabila kelurga korban tidak terima dengan kejadian itu ya laporkan saja kepihak yangb berwajib” Tegasnya  


Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Candipuro Lamsel Swandi saat dimintai tanggapan oleh waratawan koran ini dirung kerjanya beberapa waktulalu terkait adanya dugaan prilaku seorang Kepala Sekolah diwilayah binaanya yang disinyalir tidak pantas dilakukan oleh seorang guru menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan pemanggilan terlebih dahulu dengan yang bersangkutan baru dapat memberikan penjelasan,


Nanti saya panggil dulu Kepala Sekolah yang kalian maksud untuk saya Konfirmasi agar jelas nanti hasilnya bisa saya samapikan dengan kawan-kawan” Jawab KUPT dengan singkat, (Slmt/Mrd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERKINI